Bicara soal mempertahankan cinta, bagi setiap pasangan muda yang baru saja menikah, dan tengah dilanda cinta, tentulah idealisme “cinta sampai mati” atau “cinta sampai tua” itu masih dipegang kuat-kuat. Bahkan yang sesumbar pun banyak, secara tak malu-malu berciuman di depan umum, atau berlebihan dalam mengumbar kemesraan lainnya.
Cinta
bukan hanya sekedar kata-kata, itu yang selalu saya pegang. Sering
kali, saya menemukan pasangan-pasangan yang berpacaran selama
bertahun-tahun, namun tak dapat mempertahankan rumah tangganya lebih
dari dua tahun, atau bahkan hanya hitungan bulan saja. Tragis.
Mencintai
itu mudah, mempertahankannya yang sulit. Sama halnya dengan pernikahan.
Menikah itu mudah, mempertahankan pernikahan itu yang butuh kesabaran
dan tangki-tangki cinta yang selalu terisi penuh.
Buatlah komitmen dengan pasangan Anda.
Saat Anda memutuskan untuk menikah, ada baiknya jika Anda berdua
membuat sebuah komitmen-komitmen yang dapat disepakati bersama. Termasuk
mencari solusi atau jalan-jalan untuk memecahkan permasalahan. Jika
sedari awal telah ada komitmen, maka kehidupan pernikahan akan semakin
mudah.
Jangan sombong.
Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Cintailah pasangan dengan tidak berlebihan. Ingatlah, bahwa hanya Allah
Yang paling berhak untuk kita cintai secara utuh dan sempurna. Jangan
sekali-kali mengumbar kemesraan Anda di depan umum, terutama anak-anak
yang belum cukup umur. Sewajarnya sajalah. Cukup orang mengetahui bahwa
Anda dan si dia saling mencintai dan hidup bahagia.
Jaga komunikasi.
Selalu komunikasikan apa yang Anda rasakan terhadap hubungan-hubungan
Anda dengan pasangan Anda, ungkapkan apa yang Anda inginkan dan Anda
harapkan darinya. Carilah waktu-waktu yang tepat untuk berbicara berdua
saja. Misalnya, Anda bisa merencanakan “kencan” berdua tanpa anak-anak.
Saling percaya dan saling mengerti.
Cinta saja memang tidak cukup. Jika kehidupan pernikahan Anda selalu
diwarnai dengan ketidakpercayaan dan saling curiga, juga
ketidakpengertian, kurangnya empati, maka berhati-hatilah. Segera
perbaiki “warna” yang tidak sehat ini. Berikan kepercayaan pada pasangan
Anda, dan jagalah kepercayaan yang ia berikan pada Anda. Miliki empati,
pengertian, dan kepedulian terhadap hal-hal kecil yang penting baginya.
Dengan demikian, cinta akan bertahan lebih lama.
Cepat akur.
Bertengkar boleh-boleh saja. Itu sudah menjadi salah satu bumbunya
pernikahan. Tapi, yang terpenting adalah segera akur dan berbaikan
kembali. Kemarahan yang berkepanjangan membuat hidup menjadi dingin dan
kaku. Jika sudah begitu, akan sulit untuk menghangatkan kembali cinta
Anda.
Carilah “nilai” di mata pasangan Anda. Ada banyak cara yang boleh Anda coba untuk memperoleh nilai di mata pasangan Anda, kata John Gray dalam bukunya Men Are From Mars Women Are From Venus, di antaranya adalah:
1. Ajukan pertanyaan-pertanyaan khusus mengenai harinya, yang menunjukkan kesadaran mengenai apa yang ingin dilakukannya.
2. Bawakan ia bunga-bunga potong sebagai kejutan maupun pada kesempatan istimewa.
3. Pujilah dia atas penampilannya.
4. Hargai perasaan-perasaannya jika ia marah.
5. Tawarkan bantuan padanya bila ia kelelahan.
6. Jika Anda pulang terlambat, teleponlah dia dan beritahukan padanya.
7. Peluklah ia empat kali sehari.
8. Teleponlah ia dari kantor meski hanya untuk menyampaikan padanya, “Aku cinta padamu”
9. Perhatikan jika tempat sampah penuh, tawarkan padanya untuk membuangkan sampah.
10. Lakukanlah jalan-jalan romantis singkat.
11. Tawarkanlah membawa belanjaan.
12. Ciptakan saat-saat istimewa untuk berdua-duaan.
13. Ciumlah dia dan katakan selamat tinggal jika Anda pergi.
14. Beri tahu dia bahwa Anda rindu padanya saat Anda pergi jauh.
15. Kejutkanlah dia dengan surat atau puisi cinta.
Hal-hal
kecil yang dapat Anda lakukan untuk pasangan Anda, ucapan “terimakasih”
atas apa yang telah ia lakukan untuk Anda, akan menciptakan
keajaiban-keajaiban yang dapat memenuhi tangki cinta pasangan Anda. Jika
tangki cinta selalu penuh terisi, maka akan mudah bagi Anda untuk dapat
mempertahankan cinta pasangan Anda!



Tidak ada komentar:
Posting Komentar