Anak aktif di jejaring sosial (Foto: Corbis)
SIKAP bijak dan santun
dalam menggunakan sosial media perlu dibangun sejak dini. Anda sebagai
orangtua pun perlu menanamkan etika kepada anak dalam bercengkerama
dengan jejaring tersebut.
Saat ini, sosial media merupakan sahabat anak-anak di manapun. Sisi ini telah menjadi kebiasaan sehari-hari yang mereka lakukan, entah itu hanya sekadar mengirim tweet di antara jam pelajaran atau meng-update status saat makan siang. Intinya, mereka tak pernah lepas dari jejaring tersebut.
Menurut Pew Research, sekitar 72 persen orang dewasa dan remaja menjadi pengguna aktif jejaring sosial. Sebagian besar situs menghruskan penggunanya berusia setidaknya 13 tahun, tapi Consumer Report pada Mei 2011 menemukan 7,5 juta anak di bawah 12 tahun menjadi pengguna Facebook. Artinya, jejaring sosial kini menjadi lebih besar pada kehidupan kaum muda.
Sayangnya, keakraban anak-anak dengan sosial media tak dibarengi dengan etika yang sepadan. Sering kali karena keterbatasan pengetahuan, pemakaian sosial media pun kerap kebablasan. Sebelum anak-anak Anda dihinggapi sikap yang tak santun saat berhadapan dengan sosial media, berikan mereka penjelasan seputar etika apa saja hal yang boleh dan tidak boleh disertakan dalam jejaring sosial. Femalefirst memaparkannya untuk Anda.
Apapun yang Anda sebarkan di internet adalah permanen
Meskipun Anda telah menghapus foto atau pesan, hal itu dapat di-copy, screen-captured, disimpan, maupun disebarkan kepada orang lain. Oleh karena itu, pertimbangkan apapun yang akan Anda posting.
Jangan memberikan informasi pribadi
Artinya jangan menyebarkan nomor telepon, alamat e-mail, alamat rumah, atau men-”tag” kota Anda di Facebook, begitu pula dengan alamat sekolah maupun jadwal Anda.
Hanya berkomunikasi dengan orang yang dikenal
Jika ada yang ingin mengetahui informasi pribadi, jangan berikan informasi tersebut kepada orang yang tidak Anda kenal secara mendalam. Hal ini sebagai tindakan preventif untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.
Berhati-hati dalam memilih foto yang akan di upload
Akan lebih baik jika menggunakan foto profil yang bukan foto sebenarnya. Tanyakan pada orangtua untuk menyetujui foto apa yang boleh di-upload ke internet.
Jangan mengirimkan foto maupun kata-kata yang kasar tentang orang lain
Jika tidak ingin mendapatkan kesulitan di kemudian hari, ajari anak-anak untuk tidak membiasakan diri mengutarakan kata-kata kasar pada orang lain di situs jejaring sosial.
Laporkan apapun yang membuat anak tidak nyaman
Jika seseorang menyakiti melalui jejaring sosial, mintalah anak Anda untuk segera melaporkan kepada orangtuanya sebelum hal-hal yang tidak diinginkan menimpanya. (ind)
(tty)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar